Rabu, 24 Desember 2014

metode penelitian eksperimen

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN
ppt bisa di download disini 
A.      Pengertian
            Dilihat dari tingkat kealamiahan (setting) tempat penelitian terdapat tiga metode penelitian, yaitu penelitian eksperimen, survey, dan naturalistik. Penelitian eksperimen dilakukan di lakukan di laboratorium sedangkan penelitian naturalistik/kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian naturalistik tidak ada perlakuan. Dengan demikian metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

B.       Bentuk Desain Eksperimen
1.        Pre-Experimental Designs (nondesign)
            Dinamakan pre-experimental designs karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata di pengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.
a.        One-shot case study
            Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan sebaga berikut:
X  O
 
                                    keterangan :
                                    X = treatement yang diberikan (variabel independen)
                                    O = observasi (variabel dependen)
            Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. (treatment adalah sebagai variabel independen, dan hasilnya adalah variabel dependen)
b.        One-Group Pretest-Postest Design
O1 X O2
 
            Dalam design ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandigkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Design ini dapat digambarkan sebagai berikut :
                                    Keterangan :
                                    O1 = nilai pretest
                                    O2 = nilai posttest                               Pengaruh perlakuan (O2 - O1)
c.         Intact-Group Comparasion
            Pada design ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompuk kontrol (yang tidak diberi perlakuan). Paradigma dapat digambarkan sebagai berikut:
X     O1
            O2
 
                                    Keterangan :
                                    O1=hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi                                                           perlakuan
                                    O2=hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi                                            perlakuan
                                    Pengaruh perlakuan (O1 – O2
            Seperti yang telah dikemukakan bahwa, ketiga bentuk desain preexperiment itu bila diterapkan untuk penelitian, akan banyak variabel-variabel luar yang masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas internal penelitian menjadi rendah.

2.        True Experimental Design
            Dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random.
a.         Posstest-Only Control Design
            Terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, makaperlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.
b.        Pretest-Posstest Control Group Design
     Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak/random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3.        Factorial Design
            Desain Faktorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen) paradigma design ini sebagai berikut :
            Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik, apa bila setiap kelompok nilai pretestnya sama.
4.        Quasi Experimental Design
            Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.
Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen misalnya, sering tidak mungkin menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan desain Quasi Experimental. Desain eksperimen model ini diantarnya sebagai berikut:
a.        Time Series Design
            Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
b.        Nonequivalent Control Group Design
            Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Dalam desain ini, baik kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok yang ada diberi pretes, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan postes.


0 komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan. saya harap kita bisa berteman. semoga blog ini bermanfaat, amin : )